tag:blogger.com,1999:blog-42178770905455857442024-02-02T06:33:41.912-08:00Semua Tentang Sablon | Kaos | Kertas | Plastik | Kaca | Gelas | Botol | DllInformasi segala macam sablon untuk kaos, kertas, plastik, kaca, gelas, botol, akrilik, karet, dll secara manual maupun digital.Unknownnoreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-79150201803196264652014-12-30T20:09:00.000-08:002015-05-07T09:53:00.620-07:00Beda Sablon manual dan Sablon Digital<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></b><br />
Untuk tahu <a href="http://tentangsablon.blogspot.com/2014/12/beda-sablon-manual-dan-sablon-digital.html" target="_blank">beda sablon manual dan sablon digital</a> sangat mudah. Namun memang
harus tahu dulu pengertian dari sablon manual maupun sablon digital. Istilah
sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Istilah sablon dapat diartikan
sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan
lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia
menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan
menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia
(manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara
sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa
disebut 100 % digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam
menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin
maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.<br />
<br />
Pengertian Untuk <a href="http://www.kaoskaos.com/" target="_blank">Sablon Kaos</a><br />
<br />
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti
screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih
menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik
sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang
dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar
melekat pada kaos.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3rciWhYYdTjxGLuSPMvqQ8TOnn2NZzGaLbZ5d5H7k8cbB3NTLWxuNgpASNcZE1kb2F9KA-dy_Zv_R3LV0I9iK06ikokRSo6_Vm6Sue6xVBhwnQwFvtupo_7Yk7NGwdOqL8rgoXSFX-sY/s1600/sablon+manual+digital.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="beda sablon manual dan digital" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3rciWhYYdTjxGLuSPMvqQ8TOnn2NZzGaLbZ5d5H7k8cbB3NTLWxuNgpASNcZE1kb2F9KA-dy_Zv_R3LV0I9iK06ikokRSo6_Vm6Sue6xVBhwnQwFvtupo_7Yk7NGwdOqL8rgoXSFX-sY/s1600/sablon+manual+digital.jpg" title="sablon manual dan digital" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">beda sablon manual dan digital</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kita tidak perlu memperdebatkan mana yang lebih
baik dan mana yang kurang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya.
Bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut
orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa
sablon digital itu jelek. Untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti
bilang bahwa sablon manual itu kurang bagus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Berikut saya jelaskan perbedaan sablon Manual dan sablon Digital :<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">1. WAKTU</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
manual</span></b> : lebih lama. standardnya 10-17 hari.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
digital</span></b> : Lebih cepat, 1hari bisa jadi karena pake printer.<br />
*maka dari itu sablon digital rata2 dipakai untuk kaos2 even. macam
kampanye, partai politik dll. karena murah dan cepat.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">2. BAHAN
KAOS</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
manual</span></b> : semua kain bisa. COTTON COMBED paling pas untuk sablon
manual<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
digital </span></b>: Cuma bisa dipake di kain TC, PE, Cardet , Combed 20s
Putih .<br />
*akhir2 ini memang ada teknologi yg mampu membuat cotton combed dipake di
sablon digital <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti DTG, namun itu tidak
tahan lama, jd silakan dipertimbangkan harga, kualitas dan gambarnya sebelum
membeli kaos :)<br />
<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">3. HARGA</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
manual</span></b> : harga lebih mahal karena tahan lama, kualitas sablon
nya bagus dan tebel, bisa dipake di warna kaos apa saja<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
digital </span></b>: Harga jauh lebih murah karena tidak pakai cotton
combed (tidak bisa dipakai di cotton combed).<br />
*Kecuali distro yg uda punya merk terkenal(mereka ngejual merk, bukan karena
emang mahal bikinnya) maka eharusnya sablon digital tu lebih murah dr sablon
manual.<br />
<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">4. BIAYA
INVESTASI</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
manual</span></b> : mahal di proses kerjanya karena memakai tenaga
manusia. dan desain2nya juga manual. so mahal di proses pembuatan seninya.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sablon
digital</span></b> : mahal di alat2 nya doang, makanya knapa mereka
memahalkan harga kaos sablon digital di awal2 produksi mereka, supaya balik
modal dahulu dan yg menanggung para konsumennya.<br />
<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">TRIK
UNTUK <a href="http://tentangsablon.blogspot.com/2014/12/beda-sablon-manual-dan-sablon-digital.html" target="_blank">MEMBEDAKAN SABLON DIGITAL ATAU SABLON MANUAL</a> :</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">1. DIRABA</span></b>.
Kalo anda pernah beli kaos, coba raba, kalo sablonnya TIPIS tapi berwarna warni
itu berarti sablon digital. kalo terasa teksturnya n warna sedikit itu sablon
manual.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">2.
DILIHAT</span></b>. Coba dilihat warna desainnya. kalo banyak sekali
tumpukn warna warni dan gradasi itu berarti sablon digital. Sablon manual
menggunakan vektor untuk menumpuk dan memisah warna. jd terkesan lebih sulit
dan tidak asal2an comot gambar.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">3. KAOS
WARNA</span></b>. rata2 kaos yg pake sablon digital pasti pake warna putih
atau warna cerah aja seperti pink . kalo ada sablon digital di warna kaos non
putih itu berarti dia pake sedikit sablon manual (biasanya di warna putih untuk
memunculkan warna). jd harusanya lebih murah dan tidak mahal untuk harga kaos
yg memakai sablon digital.<br />
Semoga dengan tambahan informasi ini anda dapat smakin bijak dalam memilih.
karena banyak sekali hal2 terselubung dan tak diungkapkan di dunia online shop
saat ini.<br />
<b><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Kalau
kualitas sih sebenernya balik lagi ke si pemakai. Tapi secara menyeluruh Sablon
Manual masih lebih diminati dibanding Sablon Digital karena ke alamian dari
hasil yang di dapat. Dan memang hasil dari sablon digital ini masih banyak
keluhan karena kurang tahan lama dan sering pudar tintanya kalau telah di cuci
beberapa kali.</span></b><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.vitbi.com/" target="_blank"><img alt="pakar seo ganteng" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitm5bdwDfCQP3xx0E-x7kRurobtwyUzEzrKS9_Hc9eSpky-ik2Aa_N9nFSNkIyX9reyL-chtDWMnJuCcjSS2sdPiztQo7aCCyG1sNiTey49Earj6ijV6VySVXRwquRrCz40QFyn7B4KEw/s200/pakarseo-jasaseo-tukangseo-vitbi03.jpg" title="pakar seo" width="188" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-83178068750295584462013-04-17T16:39:00.001-07:002013-04-17T16:39:26.075-07:00Jenis Benang Dan Rajutan Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3>
Benang Dan Rajutan Kaos</h3>
Mengenal tentang sablon kaos belum lengkap bila belum mengenal jenis benang dan rajutan kaos.<br />
<br />
Seperti yang kita ketahui, bahan dasar dari semua pakaian adalah
benang. Untuk suatu benang menjadi kain kaos, harus melalui proses
dirajut atau <em>knitting</em>. Baik jenis benang maupun tipe rajutan pada kain kaos berbeda-beda.<br />
<br />
<strong>JENIS BENANG</strong><br />
<strong> </strong>1. BENANG 20S.<br />
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi
bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis
rajutan Single Knitt.<br />
2. BENANG 24S<br />
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan
kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis
rajutan Single Knitt.<br />
3. BENANG 30S<br />
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan
kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis
rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter
persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.<br />
4. BENANG 40 S<br />
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan
kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis
rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter
persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.<br />
<div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0">
<colgroup>
<col width="84"></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col width="107"></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col width="105"></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col>
<col></col></colgroup>
<tbody>
<tr>
<td height="35" rowspan="2" width="84"><strong>Benang</strong></td>
<td width="107"><strong>Gram / m2</strong></td>
<td width="105"><strong>Gram / m3</strong></td>
</tr>
<tr>
<td height="18"><strong>Single knitt</strong></td>
<td><strong>Double knitt</strong></td>
</tr>
<tr>
<td height="17">20s</td>
<td>180-220 gr</td>
<td>260-280 gr</td>
</tr>
<tr>
<td height="17">24s</td>
<td>170-210 gr</td>
<td>240-260 gr</td>
</tr>
<tr>
<td height="17">30s</td>
<td>140-160 gr</td>
<td>210-230 gr</td>
</tr>
<tr>
<td height="18">40s</td>
<td>110-120 gr</td>
<td>180-200 gr</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<strong></strong><br />
<img alt="" class="alignright" height="450" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/bahanjahitankaos.gif" title="bahan jahitan kaos" width="400" /><br />
<strong>JENIS RAJUTAN</strong><br />
<strong> </strong>1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20?S, S nya adalah <em>single knitt</em>)<br />
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan hanya satu
permukaan atau kaos tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan). Jenis
rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (<em>stratching</em>). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.<br />
2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 20?D, D nya adalah <em>double knitt</em>)<br />
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double sehingga penggunaannya
bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak
rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai
rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak
(Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.<br />
<br />
3. LACOSTE<br />
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak
bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau
menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan
ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau
Kaos Kerah.<br />
4. STRIPER atau YARN DYE<br />
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun
Double Knitt. Finishing harus openset / belah. Orang awam menyebut bahan
ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk
produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).<br />
5. DROP NEEDLE<br />
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus
vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib
Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.<br />
<strong>PANDUAN MENILAI JAHITAN KAOS</strong><br />
1. Perhatikan jahitan pada bagian bawah kaos dan pada bagian kerah/rib kaos secara teliti, dari sisi luar dan dalam kaos:<br />
<ul>
<li>Apakah jahitan RAPI : jarak antar jahitan sama? Jika rapi maka kualitas baik.</li>
<li>Apakah jarak antar jahitan RAPAT: Makin rapat berarti makin baik</li>
</ul>
2. Perhatikan sisa-sisa benang pada ujung-ujung jahitan: Jahitan yang
baik adalah yang rapi, tidak meninggalkan banyak sisa benang yang
terurai.<br />
3. Perhatikan sambungan lengan dan body kaos: Jahitan yang baik
adalah jika sambungan tepat membentuk persilangan garis (+) Semakin
PRESISI semakin baik.<br />
4. Lihat lebar sambungan kaos, semakin kecil semakin baik.<br />
5. Lihat kerapatan dan kerapian jahitan obras. semakin rapat & rapi semakin baik.<br />
<br />
Moga berguna sob...<br />
<br />
<br />
<br />
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/jenis-benang-rajutan-kaos.html">http://kaoskaos.com/jenis-benang-rajutan-kaos.html </a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Silahkan baca :<br />
<a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> , <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah sambil kerja</a> , <a href="http://infokuliahkomputer.blogspot.com/">kuliah komputer</a>, <a href="http://universitaskelaskaryawan.blogspot.com/">universitas kelas karyawan</a>,<a href="http://sttsn.ac.id/">universitas kelas karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah komputer</a>, <a href="http://infokuliahkaryawan.blogspot.com/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://infokuliahkaryawan.blogspot.com/">kuliah sambil kerja</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-50436968643611194332013-03-31T11:01:00.001-07:002013-03-31T11:01:06.030-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="set-postheader">
Sekarang Sablon Kaos, Bisa Satuan </h1>
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="date"></span><span class="entry-date" title="14:53"></span></span></div>
Kaos anda sama dengan kaos yang dipakai orang
lain? Udah gak jaman gan…, bikin kaosmu sendiri dengan desain khusus
untuk kamu dan eksklusif. Atau kaos untuk komunitas/genk kamu? Bikin
kaos untuk hadiah ulang tahun, kaos seragam sekolah, kaos untuk
rekreasi/wisata, kaos arisan keluarga, kaos panitia pernikahan, kaos
outbound dan lainnya. Sekarang, SABLON KAOS SATUAN TANPA MINIMAL ORDER.
SABLON SATU SAJA BISA!. Kami siap melayani sablon kaos satuan, (kaos
sablon satuan). Satu saja kami layani. Hebat ya... Mantap...!<br /><br />
Selama ini kita bila akan memesan sablon kaos kebanyakan adalah harus
dalam jumlah yang banyak, alias tidak mau melayani pesanan dalam jumlah
yang sedikit. Kaoskaos.com memiliki tantangan untuk melayani anda bukan
hanya melayani pesanan sablon kaos dalam jumlah yang banyak saja, namun
juga melayani pesanan sablon kaos dalam jumlah yang sedikit. Walaupun
pesanan anda hanya 1 sablon kaos dengan design anda sendiri.<br />
Salurkan daya kreatifitasmu dengan membuat kaos desain sendiri dan
dengan harga yang kompetitif, kualitas kaos dan printing terbaik tanpa
adanya minimum order dan beragam macam warna kaos.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2013/03/IklanYellowPagewarna.jpg" imageanchor="1"><img alt="xbanner kaoskaos.com" border="0" class="alignright size-full wp-image-324" height="400" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2013/03/IklanYellowPagewarna.jpg" title="www.kaoskaos.com" width="250" /></a> </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/sablon-kaos-bisa-satuan.html">http://kaoskaos.com/sablon-kaos-bisa-satuan.html</a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> , <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah sambil kerja</a><br />
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-85607401731095345872013-03-31T10:54:00.004-07:002013-03-31T10:54:54.556-07:00Ukuran Kaos Sablon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><br /><span class="entry-date" title="16:18"></span></span></div>
<a href="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/ukuran_kaos.jpg"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-48" height="300" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/ukuran_kaos-300x300.jpg" title="ukuran_kaos" width="300" /></a><br />
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<strong>S</strong>ebelum membeli kaos atau memesan kaos sablon perlu tahu terlebih dahulu ukuran-ukuran standar dari kaos tersebut. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ukuran kaos sablon biasanya sudah dibuat perwakilannya dengan kode S,M,ML,L dsb. Yang mana adalah ukuran rata-rata dari orang. Yang di ukur meliputi banyak bagian tubuh untuk mendapatkan spesifikasinya. Untuk pembeli atau pemesan cukup tahu ukuran lebar badan (Chest) dan panjang badan (Body length). </div>
<div style="text-align: left;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: left;">
<strong>Berikut Tabel Ukuran Kaos sablon :</strong></div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Small (S) = 38 x 58 cm<br />
Medium (M) = 41 x 63 cm<br />
Med Large (ML) = 44 x 68 cm<br />
Large (L) = 50 x 69 cm<br />
Xtra Large (XL) = 53 x 71 cm<br />
Double XL (XXL) = 56 x 76 cm<br />
Triple XL (XXXL) = 65 x 85 cm</div>
<br />
<br />
Silahkan cek terlebih dahulu ukuran kaos anda termasuk yang mana.<br />
<br />
<br />
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/ukuran-kaos.html">http://kaoskaos.com/ukuran-kaos.html</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> , <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah sambil kerja</a><br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-60861851369990239402013-03-31T10:35:00.001-07:002013-03-31T10:35:02.654-07:00Cara Merawat Kaos Sablon Kesayangan Anda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="set-postheader">
</h1>
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="date"></span><span class="entry-date" title="14:58"><br /></span></span></div>
<div align="center">
<strong>Tips Merawat Kaos Kesayangan Anda</strong></div>
<br />
<div align="right">
<img alt="tips merawat kaos cotton combed 20s" class="alignright size-full wp-image-324" height="225" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/washing-instructions.jpg" title="tips merawat kaos cotton combed 20s" width="300" /></div>
<br />
Membeli kaos harus tahu juga beberapa cara merawatnya, jangan asal. Karena dari beberapa jenis bahan kaos berbeda-beda.<strong> </strong>Berikut tips / cara merawat kaos sablon berbahan katun kesayangan anda.<strong><br /></strong><br />
<strong> </strong><br />
<strong>Pisahkan saat dicuci</strong><strong><br />
</strong>Pisahkan kaos anda dengan pakaian- pakaian lain, terutama jika
warna kaos anda berwarna muda atau putih. Hal ini dilakukan untuk
mencegah menempelnya warna dari pakaian lain pada kaos anda karena warna
luntur, selain itu juga pisahkan antara pakaian yang sangat kotor dan
tidak terlalu kotor, agar kotoran dari pakaian lain tidak menempel pada
kaos anda juga.<br />
<strong>Jangan Direndam terlalu lama</strong><strong><br />
</strong>Merendam kaos dengan waktu yang lama dapat merusak beberapa
bagian pada kaos, seperti sablonan, tekstur kain dan warna kain kaos
tersebut. Untuk waktu perendaman cukup dilakukan 30 menit saja dan
maksimal 1 jam. Selain dapat merusak kualitas kaos, merendam terlalu
lama juga dapat berefek timbulnya aroma bau yang kurang enak.<br />
<strong>Jangan disikat</strong><strong><br />
</strong>Kaos berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari
menyikat kaos tipe ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga
kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga
dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.<br />
<strong>Jemur terbalik</strong><strong><br />
</strong>Sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kain kusam
dan sablonan pudar warnanya, untuk mengantisipasi hal tersebut maka kita
harus menjemur kaos kita dengan terbalik, agar bagian kain luar dan
sablonanya tetap baik kondisinya. Terutama untuk kaos yang berbahan
dasar Cotton dengan warna- warna cerah.<br />
<strong>Jangan digantung</strong><strong><br />
</strong>Sebaiknya jangan menjemur kaos dengan menggunakan hanger/
gantungan baju, karena dapat berakibat melarnya bagian leher kaos/ rib.
Hal ini di akibatkan oleh tidak kuatnya bagian leher menahan berat dari
air yang masih terkandung di bahan kaos ketika di jemur.<br />
<strong>Hindari Pemutih</strong><strong><br />
</strong>Hindari mencuci kaos bersablon dengan pemutih/ detergent yang
mengandung pemutih. Hal ini dapat merusak warna kaos yang cepat pudar,
sablonan yang terkelupas dan tekstur kain yang menjadi kasar.<br />
<strong>Hindari mencuci dengan Mesin cuci</strong><strong><br />
</strong>Sebaiknya cuci kaos Anda secara manual dengan tangan. Mencuci
dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat
rusak dan pori – pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan
menerima beban tarik – ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.<br />
<strong>Setrika</strong><strong><br />
</strong>Agar kaos Anda awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci
dan dijemur. Pastikan menyetrika baju dalam keadaan kering. Dan untuk
kaos berwarna selain putih, hindari menyetrika pada bagian sablon.<br />
<strong>Menghilangkan noda</strong><strong><br />
</strong>Apabila kaos kesayangan Anda terkena noda, segera cuci pada
bagian yang bernoda saja. Gunakan sabun mandi batangan untuk mencuci
pada bagian noda. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga
noda menghilang.<br />
<strong>Jangan dipakai tidur</strong><strong><br />
</strong>Agar kaos Anda awet hindari menggunakannya untuk tidur. Karena
kaos akan menjadi cepat kotor khususnya di bagian leher. Saat Anda tidur
sadar atau tidak Anda berkeringat. Kombinasi keringat dan kotoran debu
pada seprai akan membuat kaos Anda kotor.<br />
<strong>Pakailah seperlunya</strong><strong><br />
</strong>Apabila Anda sayang dengan kaos Anda yang keren, sebaiknya
pakailah seperlunya alias di saat-saat penting saja. Karena dengan
seringnya pemakaian akan membuat kaos cepat kusam dan kotor, sehingga
proses pencucian akan sering dilakukan dan akan mengakibatkan kaos
berubah kondisinya dari sebelumnya/ rusak.<br />
<br />
Begitu sob... sehingga kaos kesayangan anda tetap awet...<br />
<br />
<br />
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/tips-merawat-kaos.html">http://kaoskaos.com/tips-merawat-kaos.html </a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> , <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah sambil kerja</a><br />
<br />
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-39404818265038596522013-03-31T10:27:00.001-07:002013-03-31T10:41:49.352-07:00Tinta atau Cat Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="set-postheader">
</h1>
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="date"></span><span class="entry-date" title="14:40"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="tinta sablon kaos" class="alignright size-full wp-image-324" height="225" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/tintasablon.gif" title="jenis tinta sablon kaos" width="300" /> </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Tinta diatas bahan kaos ada dua jenis :<br />
1. Tinta yang berbasis air
atau waterbase inks <br />
2. Tinta yang berbasis minyak atau solvenbase.
Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.<br />
<br />
JENIS CAT WATERBASE:<br />
<br />
CAT RUBBER:<br />
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta
ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik.
Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri
difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna
diatasnya. <br />
<br />
Tinta rubber dibagi menjadi dua jenis untuk dua
fungsi kegunaan :<br />
1. Jenis tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa
juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. <br />
2. Jenis rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua.
<br />
Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta
rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.<br />
<br />
CAT TRANSPARAN:<br />
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai
pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau
mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang
transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras.
Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna
dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.<br />
<br />
CAT EXTENDER:<br />
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan
putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah
menyatu/menyerap pada bahan.<br />
<br />
CAT SUPER WHITE:<br />
Tinta ini tidak hampir sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis
yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender
yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas
dasar bahan berwarna gelap. Kelemahan dari tinta jenis ini adalah tidak
dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah dilakukan
penyablonan berkali-kali.<br />
<br />
CAT PUFF/TIMBUL:<br />
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun
plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta
ini mengembang dengan efek timbul.<br />
<br />
CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:<br />
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan
peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat
kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk
dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat
celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing
dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini
memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk
menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt
yang menggunakan tinta<br />
plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta
iniakan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.<br />
<br />
JENIS CAT PLASTISOL:<br />
CAT ALL PURPOSE:<br />
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta
waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih
atau terang.<br />
CAT HIGH OPACITY:<br />
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja
tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika
dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk
teknik high density.<br />
CAT ATHLETIC PLASTISOL:<br />
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk
penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif
berlubang-lubang.<br />
JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:<br />
CORK BASE:<br />
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density
yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki
kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk
penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan
Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean,
bleach atau disetrika.<br />
SHIMMER GOLD & BASE:<br />
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna
seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini
sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot
peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan
rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau
lycra.<br />
YELLOW SPARKLE:<br />
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta
memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus
mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat
bubuk ini.<br />
HIGH DENSITY CLEAR:<br />
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.<br />
WILFLEX LUNA CLEAR:<br />
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.<br />
FOIL TRANSFER:<br />
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver
dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media
tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.<br />
FLOCK:<br />
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat
dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem
khusus sebagai media perekatnya.<br />
SUGAR PRINTING:<br />
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.<br />
GLOW IN THE DARK:<br />
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.<br />
REFLECTIVE POWDER:<br />
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.<br />
NATURAL SUADE:<br />
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.<br />
DISCHARGE AGENT:<br />
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain,
sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang
dischargeable.<br />
DISTRESSED atau VINTAGE:<br />
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.<br />
SHATTER BASE:<br />
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan
agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash
curing.<br />
ROCK BASE:<br />
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.<br />
SUBLIMATION TRANSFER:<br />
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke
kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam
menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.<br />
HOT PEEL:<br />
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.<br />
COLD PEEL:<br />
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan.
Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan
menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan
diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold
peel menggunakan tinta plastisol.<br />
RHINESTONES HEAT PRESS:<br />
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam
nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats,
rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan
memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius
selama 10 detik.<br />
HIGH FREQUENCY WELDING:<br />
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.<br />
EMBOSS PRINT:<br />
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.<br />
<br />
<br />
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html">http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> , <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah karyawan</a>, <a href="http://sttsn.ac.id/">kuliah sambil kerja</a><br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-24867941616392401362013-03-25T04:00:00.000-07:002013-03-25T04:00:00.220-07:00Mengenal Bahan Kaos <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="set-postheader">
Mengenal Bahan Kaos</h1>
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="date"><br /></span><span class="entry-date" title="13:29"></span></span></div>
<div align="right">
<img alt="bahan kaos cotton combed 20s" class="alignright size-full wp-image-324" height="225" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/bahankaos.gif" title="bahan kaos cotton combed 20s" width="300" /></div>
<br />
<br />
Berikut untuk <a href="http://kaoskaos.com/mengenal-bahan-kaos.html">mengenal bahan kaos</a>. Yang biasa untuk <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> .<br />
<br />JENIS BAHAN KAOS:<br />
1. 100% COTTON COMBED<br />
Serat benang lebih halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus
dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi
(gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis:
20s, 24s, 30s, 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis
bahannya, dan semakin mahal harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai
jenis 20 s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai juga
untuk item dengan desain tertentu, seperti kaos khusus cewek atau
pakaian dalam, menyesuaikan karakter bahannya.<br />
2. 100% COTTON CARDED<br />
Seperti halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki
beberapa jenis: 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan
serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang
yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil
rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan
cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas
menengah, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton
combed, memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena
terbuat dari 100% serat kapas alam.<br />
3. TC (TETERON COTTON)<br />
Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester
(Teteron). Dibandingkan bahan kaos katun (Cotton), bahan TC kurang bisa
menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC
lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci
berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.<br />
4. CVC ( COTTON VISCOSE)<br />
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.
Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih
kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap
keringat.<br />
5. POLYESTER dan PE<br />
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil
minyak bumi kemudian dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly.
Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap
keringat dan panas jika dipakai.<br />
6. HYGET<br />
Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak
digunakan untuk keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat
murah.<br />
<br />
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> , <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a>, <a href="http://vitbi.com/2013/01/02/ngawi/">ngawi</a>, <a href="http://keluhcinta.wordpress.com/">keluh cinta</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> </div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-41046669405258460042013-03-21T02:44:00.003-07:002013-03-21T02:48:28.595-07:00Sejarah Kaos Sablon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="entry-date" title="14:16"></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="sejarah kaos" class="alignright size-full wp-image-324" height="225" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/60/T_Shirt.jpg/250px-T_Shirt.jpg" title="sejarah kaos" width="300" /></div>
<b>Sejarah kaos oblong</b><br />
T- Shirt atau kaos oblong pada awalnya digunakan sebagai pakaian
dalam tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal
muasal nama inggrisnya, <i>T-shirt</i>, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima adalah nama <i>T-shirt</i>
berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf “T”, atau di karenakan
pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai “<i>training shirt</i>“.<br />
Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau T-Shirt dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan T-Shirt
polos tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau
aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam. Ketika itu warna dan
bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih,
dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan<br />
<b><br />Awal kepopuleran kaos</b><br />
T-shirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh
Marlon Brando pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley
Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A Street Named Desire” karya
Tenesse William di Broadway, AS. T-shirt berwarna abu-abu yang
dikenakannya begitu pas dan lekat di tubuh Brando, serta sesuai dengan
karakter tokoh yang diperankannya. dan film Rebel Without A Cause (1995)
yang dibintangi James Dean. Pada waktu itu penontong langsung berdecak
kagum dan terpaku. Meski demikian, ada juga penonton yang protes, yang
beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar
dan pemberontakan. Tak pelak, muncullah polemik seputar kaos oblong.<br />
Polemik yang terjadi yakni, sebagian kalangan menilai pemakaian kaos
oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak
beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak muda pasca pentas
teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos oblong, bahkan
menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda. Dan, bagi anak
muda itu, kaos oblong bukan semata-mada suatu mode atau tren, melainkan
merupakan bagian dari keseharian mereka.<br />
Polemik tersebut selanjutnya justru menaikkan publisitas dan
popularitas kaos oblong dalam percaturan mode. Akibatnya pula, beberapa
perusahaan konveksi mulai bersemangat memproduksi benda itu, walaupun
semula mereka meragukan prospek bisnis kaos oblong. Mereka mengembangkan
kaos oblong dengan pelbagai bentuk dan warna serta memproduksinya
secara besar-besaran. Citra kaos oblong semakin menanjak lagi manakala
Marlon Brando sendiri – dengan berkaos oblong yang dipadu dengan celana
jins dan jaket kulit – menjadi bintang iklan produk tersebut.<br />
Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos
oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang
menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut
agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju
lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang
telah menjadi bagian budaya mode.<br />
<b><br />Menjadi tren anak muda</b><br />
Demam kaos oblong yang melumat seluruh benua Amerika dan Eropa pun
terjadi sekita tahun 1961 itu. Apalagi ketika aktor James Dean
mengenakan kaos oblong dalam film “Rebel Without A Cause”, sehingga
eksistensi kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan di sana.<br />
Perlahan namun pasti, T-shirt mulai menjadi bagian dari busana
keseharian yang tidak hanya dipakai untuk daleman, tetapi juga menjadi
pakaian luaran. Pada pertengahan tahun 50an, T-shirt sudah mulai menjadi
bagian bagian dari dunia fashion. Namun baru pada tahun 60an ketika
kaum hippies mulai merajai dunia, T-shirt benar-benar menjadi state of
fashion itu sendiri. Sebagai sebuah simbol (lagi-lagi) anti kemapanan,
para hippies ini menggunakan T-shirt/kaos sebagai salah satu simbolnya.
Semenjak saat itulah revolusi T-shirt terjadi secara total. Para
penggiat bisnis menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi medium promosi
yang amat efektif serta efesien. Segala persyaratan sebagai medium
promosi yang baik ada di T-shirt. Murah, mobile, fungsional, dapat
dijadikan suvenir, dan seterusnya.<br />
Disaat yang bersamaan, kelompok-kelompok tertentu macam hippies,
komunitas punk, atau organisasi politik, juga menyadari bahwa T-shirt
dapat menjadi medium propaganda yang sempurna selain medium yang telah
ada. Statement apapun dapat tercetak diatasnya, tahan lama, dan
penyebarannya mampu melewati batas-batas yang tidak dapat dicapai oleh
medium lain, seperti poster misalnya.<br />
Dengan segala kesempurnaannya, T-shirt tidak lagi menjadi sederhana.
Jelas, secara fungsional benda tersebut masih berlaku sebagai sebuah
sandang. Namun dibalik itu semua, T-shirt memiliki value yang melebihi
dari fungsi dasarnya. Desain T-Shirt yang terus berkembang sampai
sekarang selaras dengan perkembangan manusia dan teknologi yang memang
terus berkembang. Sejarah akan terus mencatat desain berbagai kaos
seperti tie dye yang lekat dengan <i>flowers generation</i>, komunitas
punk yang lekat dengan T-Shirt sobek, polos bahkan dengan desain
typohraphy yang mencolok, dan siapa yang tidak kenal dengan kaos I Love
New York yang fenomenal itu.<br />
<b>Dijadikan identitas pemakainya</b><br />
Desain T-Shirt yang kemudian menjadi semacam aktualisasi pemakainya,
bisa diramalkan akan tetap terus digemari. Elemen desain berupa
typohraphy yang sangat menarik dan penuh maksud sangat berpeluang
diminati masyarakat. Apalagi perkembangan dunia konsumen yang sangat
memanjakan aktualisasi pribadi. Siapa pun Anda, konsumen, pemilik
perusahaan, manajeman band, atau siapapun, bisa dengan mudah menunjukkan
siapa diri Anda hanya dengan memakai T-Shirt dengan desain typohraphy
atau perpaduan elemen desain lain.<br />
Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan memberikan juga peluang bagi
para desainer dalam berkarya. Fungsinya yang semakin melebar sangat
bisa mendukung perkembangan desain itu sendiri. Kreatifitas menggunakan
medium T-Shirt dalam berkarya desain membuka peluang pemaknaan karya
desain serta perluasan pengetahuan tentang desain pada msyarakat.
Berjamurnya clothing dan distro di kalangan bisnis modern adalah salah
satu kemajuan yang positif dalam dunia desain. Berbagai karya desain
yang diimplementasikan dalam medium T-Shirt memberi warna bagi
kehidupan, tidak hanya bentukan huruf tapi foto, karya desain yang dulu
tidak memungkunkan untuk menggunakan media T-Shirt, kini semuanya
menjadi mungkin. Namun, perkembangan yang demikian masif harus tetap
juga disikapi dengan baik, kemasifan sesuatu hal terkadang menjadikan
desain hanya sebagai produk instan yang tidak memperhatikan
faedah-faedah desain, karena itulah pengetahuan desainer akan
prinsip-prinsip desain sangat diperlukan.<br />
<b>Kaos oblong di Indonesia</b><br />
Di Indonesia, konon, masuknya benda ini karena dibawa oleh
orang-orang Belanda. Namun ketika itu perkembangannya tidak pesat, sebab
benda ini mempunyai nilai gengsi tingkat tinggi, dan di Indonesia
teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya benda ini termasuk barang
mahal.<br />
Namun demikian, kaos oblong baru menampakkan perkembangan yang
signifikan hingga merambah ke segenap pelosok pedesaan sekitar awal
tahun 1970. Ketika itu wujudnya masih konvensional. Berwana putih, bahan
katun-halus-tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria.
Beberapa merek yang terkenal waktu itu adalah Swan dan 77. Ada juga
merek Cabe Rawit, Kembang Manggis, dan lain-lain. Dan tren kaos oblong
rupa-rupanya direkam pula oleh Kartunis GM Sudarta melalui tokoh Om
Pasikom dan kemenakannya dengan tajuk “Generasi Kaos Oblong”.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://kaoskaos.com/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kaos sablon " class="alignright size-full wp-image-324" height="400" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2013/03/IklanYellowPagewarna.jpg" title="www.kaoskaos.com" width="250" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Produsen kaosberkualitas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
- <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> http://kaoskaos.com <br />
- <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <br />
- <a href="http://vitbi.com/">berita terkini </a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-14371842035076819302013-03-19T23:59:00.000-07:002013-03-19T23:59:27.238-07:00Masalah Dalam Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Masalah yang umumnya ditemui dalam proses sablon kaos</b><br />
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Dalam <a href="http://www.kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, ada
beberapa masalah yang umum atau sering ditemui. Keseringan masalah itu
adalah ketidak sesuaian antara sample yang sudah di approve oleh
customer dengan hasil produksi yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut
diantaranya adalah :</div>
<ol>
<li>
<div align="justify">
Perbedaan Warna Hasil Produksi Dengan Sample</div>
<div align="justify">
Salah warna adalah persoalan yang paling sering
ditemui terhadap hasil pencetakan dengan sistem sablon. Salah warna
yang dimaksud di sini adalah warna tidak sesuai (berbeda) dengan warna
pesanan atau warna yang dikehendaki.</div>
<div align="justify">
Salah warna bisa disebabkan oleh kesalahan dalam
memilih kode warna, merek tinta ataupun kesalahan dalam pencampuran
warna ( untuk warna turunan ). Dalam beberapa kasus, kesalahan warna
bisa juga diakibatkan oleh penggunaan tinta yang telah “kadaluarsa” atau
telah disimpan dalam waktu lama yang berakibat terjadinya degradasi
warna (misal untuk tinta pigmen).</div>
<div align="justify">
Biasanya kesalahan ini berupa warna yang telah
disetujui oleh pemesan berdasarkan sample yang kita kirim berbeda dengan
hasil cetakan yang kita produksi. Dalam hal ini pihak pemesan mungkin
saja menolak produksi kita (<i>reject</i>).</div>
<div align="justify">
Mungkin untuk beberapa customer perbedaan warna yang
tidak terlalu mencolok masih bisa ditolerir. Tetapi, untuk costomer yang
sangat detail dalam melakukan quality control hal ini bisa menjadi
alasan untuk me-reject hasil produksi kita.</div>
<div align="justify">
Untuk mencegah terjadinya hal ini, yang harus kita perhatikan adalah :</div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
Gunakan tinta dengan kode warna dan merk yang sama dengan yang kita gunakan dalam pembuatan sample;</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Jika menggunakan tinta hasil pencampuran beberapa
warna dalam pembuatan sample, hitung dan catat setiap perbandingan,
termasuk penggunaan bahan pengencer dengan teliti. Jangan terlalu
percaya pada <i>feeling</i> dan penglihatan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Kalau perlu buat semacam buku panduan untuk
menghasilkan suatu warna turunan tertentu, berupa tabel komposisi warna
dan warna akhir yang dihasilkan (<i>color swatches</i>) untuk tiap
jenis tinta. Perbandingan komposisi warna yang sama bisa menghasilkan
warna akhir yang berbeda jika diterapkan pada jenis tinta yang berbeda.
Jenis dan warna dasar kain pun bisa mempengaruhi warna hasil cetakan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Cara kita melakukan pencetakan juga bisa berpengaruh
terhadap warna akhir hasil cetakan. Misalnya, dengan menggunakan tinta
yang sama, hasil cetakan 3 x tarik dengan hasil cetakan 5 x tarikan
dapat menghasilkan penampilan warna yang berbeda. Untuk beberapa kasus,
cara kita mengeringkan cetakan juga bisa berpengaruh terhadap
penampilan warna hasil cetakan. Karena itu, pada proses pembuatan
sample, selalu perhatikan dan catat setiap detail langkah yang kita
lakukan untuk menghasilkan suatu cetakan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Usahakan untuk selalu menggunakan bahan yang sama
dengan warna dasar yang sama dalam pembuatan sample dengan bahan dan
warna dasar yang akan digunakan pada proses produksi. Ini juga
seringkali berpengaruh terhadap tampilan akhir warna.</div>
</li>
</ul>
</li>
<li>
<div align="justify">
Salah urutan/penempatan warna</div>
<div align="justify">
Biasanya terjadi jika kita tidak memberikan panduan
(catatan) terhadap urutan cetak terhadap cetakan yang menggunakan banyak
warna. Ini bisa berupa kasus seperti nomor 1 ataupun misal munculnya
warna yang tidak dikehendaki pada hasil cetakan.</div>
<div align="justify">
Contoh: adanya warna ke tiga pada cetakan suatu hurup
dengan outline pada bagian luarnya. Jika urutan pencetakan warnanya
tertukar (warna lebih “kuat” dicetak lebih dulu, sedangkan warna lebih
“lemah” yang menumpang diatasnya dicetak belakangan) bisa menghasilkan
warna ke tiga berupa bayangan outline, karena warna di bawahnya “naik”.</div>
<div align="justify">
Sekali lagi, selalu catat setiap detail dalam
pembuatan sample termasuk urutan langkah cetak, dan pastikan langkah
tersebut dilaksanakan dalam proses produksi.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Luntur / warna berubah</div>
<div align="justify">
Yang dimaksud luntur di sini adalah hasil cetakan
hilang (sebagian atau seluruhnya), warna yang berubah setelah beberapa
waktu atau setelah dilakukan washing (pencucian). Hal ini bisa
diakibatkan oleh :</div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
kualitas tinta yang kita gunakan jelek.</div>
<div align="justify">
Kesalahan komposisi antara bahan dasar, pewarna dan pelarut yang digunakan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Kesalahan dalam proses pengeringan yang tidak tepat (suhu dan lamanya waktu pengeringan)</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Ketidaksesuaian jenis bahan dengan tinta yang digunakan.</div>
</li>
</ul>
</li>
<li>
<div align="justify">
Rontok</div>
<div align="justify">
Mungkin ini istilah lain dari luntur, tetapi lebih
khusus pada cetakan tebal atau cetakan timbul. Pada kasus ini, hasil
cetakan bisa jadi “copot” dari kain, retak-retak kemudian bisa rontok.
Penyebabnya sama seperti untuk kasus luntur.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Salah Posisi</div>
<div align="justify">
Penempatan cetakan yang tidak sesuai dengan yang
semestinya. Bisa jadi salah tempat (misalnya harusnya di dada kiri
ditempatkan di dada kanan, dst) atau cetakan yang terbalik (atas-bawah;
kiri – kanan). Ini terjadi karena :</div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
Salah pembuatan/pengaturan penempatan screen.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Salah dalam pembuatan film</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Kesalahan dalam penempatan gambar pada patron/marka.</div>
</li>
</ul>
</li>
<li>
<div align="justify">
Mis Register</div>
<div align="justify">
Ini juga merupakan yang paling sering terjadi dalam
proses <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>. Jika cetakan terdiri atas lebih dari satu warna,
seringkali terjadi hasil cetakan yang “berbayang”, “bolong (ada area
kosong yang seharusnya tidak ada)”. Ini bisa terjadi karena :</div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
Kesalahan dalam pembuatan screen, terutama penempatan posisi film yang tidak “pas”.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Pengaturan penempatan posisi screen pada meja yang kurang tepat;</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Terjadinya pergeseran posisi screen pada saat pencetakan (screen “goyang”).</div>
</li>
<li>Knok (pembatas posisi dan pergerakan screen) yang goyah, sempal, atau mengalami pergeseran selama proses pencetakan.</li>
<li>
<div align="justify">
Cara mencetak, terutama penarikan rakel di atas screen dan pengangkatan screen dari atas cetakan, yang kurang baik.</div>
</li>
</ul>
</li>
<li>
<div align="justify">
Screen mampet</div>
<div align="justify">
Screen yang mampet merupakan salah satu masalah yang
juga sering dijumpai. Ketika screen mampet, baik pada keseluruhan gambar
atau pada sebagian gambar, tentu akan mengganggu kelancaran produksi
disamping juga bisa berpengaruh terhadap kualitas hasil cetakan.</div>
<div align="justify">
Jika mampetnya screen tidak terjadi terlalu sering
atau dalam jarak waktu yang agak lama, ini merupakan hal yang wajar.
Tapi jika mampetnya screen terlalu cepat terjadi dan sangat mengganggu
produksi, tentu ini menjadi masalah.</div>
<div align="justify">
Screen menjadi sangat mudah mampet (atau mungkin mampet sejak awal) bisa disebabkan :</div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
Ketidak sesuaian ukuran mesh screen dengan jenis
tinta yang digunakan. Misal, jika menggunakan tinta rubber dan mesh yang
digunakan adalah diatas 120, bisa mengakibatkan screen sering mampet
atau malah mampet sejak awal.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Tinta yang digunakan terlalu cepat kering. Ini bisa
disebabkan kualitas tinta ataupun penggunaan pengencer yang terlalu
cepat kering.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
Kesalahan film bisa juga mengakibatkan screen jadi
sering mampet. Misalnya film garis yang terlalu tipis atau, kalau itu
film raster, rasternya terlalu halus untuk ukuran mesh screen dan jenis
tinta yang digunakan.</div>
</li>
</ul>
</li>
</ol>
<div align="justify">
Itulah beberapa masalah yang sering ditemui dalam
proses pencetakan dengan <a href="http://www.kaoskaos.com/">sistem sablon kaos</a> . Mungkin ada beberapa lagi
masalah yang dapat terjadi, namun saya rasa hal-hal itulah yang paling
umum ditemui.</div>
<div align="justify">
<a href="http://kambinglaut.wordpress.com/sablon/sablon/beberapa-masalah-sablon/" rel="nofollow">source : </a></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Untuk pesan <a href="http://kaoskaos.com/sablon-kaos.html">kaos sablon</a>, <a href="http://kaoskaos.com/sablon-kaos.html">sablon kaos</a> silahkan berkunjung ke <a href="http://www.kaoskaos.com/">produsen kaos berkualitas </a><a href="http://www.kaoskaos.com/">www.kaoskaos.com</a><br />
<br />
<br />
link : <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok</a> </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-57616794188823552952013-03-19T23:54:00.002-07:002013-03-19T23:57:03.795-07:00Meja Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Untuk usaha <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, perlu diketahui beberapa macam meja <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>. Meja sablon kaos sangatlah banyak bentuk dan macamnya dan hal ini kadang
sangat membingungkan bagi pemain baru yang ingin masuk ke dunia usaha
<a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>. Sablon kaos sebagai contohnya, ada yang menggunakan jenis catok,
frame, panjang dll. Sangat banyak pilihan dan sangat banyak kelebihan
dan kekurangan masing-masing alat sablon kaos.<br />
<br />
Meja sablon kaos mempunyai prinsip yang sama disetiap jenis. Pertama,
yaitu bisa memposisikan obyek sablon stabil pada tempatnya untuk 1 sampai dengan
banyak jumlah media yang akan disablon. Kedua bisa menjaga kestabilan
posisi screen sesuai dengan setingan yang diinginkan. Asal kedua
persyaratan utama itu bisa terpenuhi maka sebetulnya meja sablon kaos
itu sudah layak digunakan untuk bekerja.<br />
<br />
Didalam sebuah meja sablon kaos ada 2 bagian penting yang biasanya harus
dibuat sebaik mungkin karena menjadi inti dari kestabilan meja sablon
yang anda buat. Kedua bagian utama ini adalah stoper dan papan kaos.
Berikut beberapa contoh meja sablon kaos yang banyak digunakan oleh para
pelaku usaha sablon :<a href="http://kaoskaos.com/">http://kaoskaos.com </a><br />
<br />
<br />
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-FzJ2P8xE-GmfX5fNtdlgif777c0B-ZsKReaGjViYNsxP94C9" data-sz="f" name="T8OFHs5Dui6_sM:" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-FzJ2P8xE-GmfX5fNtdlgif777c0B-ZsKReaGjViYNsxP94C9" style="height: 176px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 235px;" /><br />
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNMWGhoLqK_Ia3LDaz0nB59JN9f7wma6NCNaybgBYELsB8dW2i5Q" data-sz="f" name="C6Hq70ykEuy-BM:" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNMWGhoLqK_Ia3LDaz0nB59JN9f7wma6NCNaybgBYELsB8dW2i5Q" style="height: 176px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 235px;" /><br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="Vr6w2lspLjiSdM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQhRfthmEFt-Fif-g8yFAdssA6PTJW72rwHZshbOFlY6zCOzQRwoQ" style="height: 190px; margin-left: -2px; margin-top: 0px; width: 254px;" /><br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="JWjkyHgC7mRWxM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTuAYoW-5t3GIyIRwmwBE3si3qbd5JqPP18y0e8eylrABuVwuTMWw" style="height: 182px; margin-left: -3px; margin-top: 0px; width: 243px;" /><br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="Tjh-REShHiNr_M:" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_R3V_92hh1RbL1RqIYm_RzDo3TLsC-uRACHoEQtZzTzujT9D1Nw" style="height: 194px; margin-left: 0px; margin-top: -3px; width: 259px;" /><br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="ScO-4BuxsAFdkM:" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSULOUS1zQpo2fHoVz8tzOoW7Aj9TZkV6qFZ3xtnJydcds9Bd2LFw" style="height: 194px; margin-left: 0px; margin-top: -8px; width: 259px;" /><br />
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTnNlrdkkWE3nn3FH4chRZV2ohv-AtTvL22i0kRushG2WGQS8Yz5A" data-sz="f" name="Il98JuKNc7LORM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTnNlrdkkWE3nn3FH4chRZV2ohv-AtTvL22i0kRushG2WGQS8Yz5A" style="height: 170px; margin-left: -6px; margin-top: 0px; width: 255px;" /><br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="enR0GA58eDx5LM:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSuSHha5CdhQcGw76uQBxuExu53o_h8vljlkdCb6tbdy9swySSqNg" style="height: 178px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 235px;" /><br />
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQPciWBcAKdJ6HaZAK696gxmL1Dw_4R2gm_1bX1Z9Crea-J1oZc" data-sz="f" name="w9WxjWq2Xm5HgM:" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQPciWBcAKdJ6HaZAK696gxmL1Dw_4R2gm_1bX1Z9Crea-J1oZc" style="height: 188px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 241px;" /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<img class="rg_i" data-sz="f" name="wl75hq9szpxbKM:" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTS7Kjvjqzcydusx0H9e5U3UZ1F9WRqpKHyKWVoqU695c5Eq6kNlA" style="height: 192px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 256px;" /> <br />
<br />
<br />
gambar dari berbagai sumber..<br />
<br />
link :<br />
<a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">gili nanggu</a>, <a href="http://vitbi.com/">berita hari ini</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a><br />
<br />
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-13790985164263736092013-03-19T03:07:00.000-07:002013-03-19T23:57:35.174-07:00Teknik Sablon Kaos <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Selain mengenal bahan <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> yang baik, perlu kita mengetahui proses
cetak <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>. Kualitas bahan sangat menentukan kualitas akhir dari
hasil produksi. Semisal, bahan katun combed memiliki gramasi yang
beragam, mulai dari 20S, 24S dan 30S. Semakin besar gramasinya makan
kain semakin ringan dan tipis. S menunjukkan bahwa <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> berupa single
knit, atau satu sisi saja permukaan yang halus.<br />
<br />
Untuk teknik
sablon kaos, ada dua cara :<br />
<br />
Pertama <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> manual, dimana proses dilakukan
dengan proses cetak manual menggunakan screen dan rakel. Sedang <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>
digital banyak dibantu dengan kertas transfer maupun DTG.<br />
<br />
Mengenai kualitas
orang banyak menyukai sablon manual, karena lebih handal dan tidak mudah
luntur. Namun kelemahanya untuk sablon raster atau gradasi. Untuk
sablon manual biasanya maksimal 4 warna saja, karena memang setiap warna
dilakukan pecah warna.<br />
<br />
Proses sablon manual kurang lebih sebagai berikut :<br />
<br />
<b>1. Persiapan Desain</b><br />
Menyiapkan
desain yang dibuat kedalam screen/layar. Gambar yang akan dicetak
dipisah sesuai dengan warnya. Proses pecah warna dilakukan dengan
aplikasi grafis, bisa pakai Corel atau Illustrator untuk vektor dan
Photoshop untuk sablon jenis bitmap. Setelah itu gambar dicetak sebagai
salinan proses pembuatan film/afdrukan.<br />
<br />
<b>2. Pembuatan Film</b><br />
Sebelum
afdruk dilakukan, secreen mesti dibersihkan dan dikeringkan. Tahap
berikutnya adalah pemberian obat pembuatan film dan pencucian obat
screen. Peralatan afdruk yang dibutuhkan antara lain : screen, cairan
afdruk, kipas angin dan alat perata. Prosesnya screen dilumuri cairan
afdruk lalu dikeringkan. Semua harus dilakukan dalam ruang tertutup yang
tidak terkena sinar matahari<br />
<br />
Setelah cairan afdruk kering,
dilanjutkan dengan pembuatan film pada screen. Alat yang dibutuhkan
kaca, gambar desain, screen, busa, kain hitam, busa screen dan papan.
Semua alat akan digunakan untuk membuat cetakan diatas screen.<br />
<br />
Setelah proses pembuatan screen selesai berikutnya dicuci dan dibersihkan berkas afdruk dengan menprotkan air ke screen.<br />
<br />
<b>3. Penyablonan</b><br />
Penyablonan
adalah proses melapisi media cetak dengan cat melalui bantuan screen
sebagai saringan cetaknya. gambaran prosesnya, bahan kaos ditaruh
dibawah screen dan kemudian tinta diatas screen kita serut dengan rakel.
Begitu seterusnya hingga jumlah warna semua terselesaian.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
link : <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok</a> <br />
<a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon </a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-71561302874553849512013-02-13T08:01:00.002-08:002013-03-19T23:58:22.680-07:00Membuat Film Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
</h2>
<div align="justify" style="text-indent: 9px;">
<span style="font-size: x-small;">Sebelum
kita membahas bagaimana mengatur film untuk <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> dan untuk offset,
terlebih dahulu kita mendifinisikan apa itu film untuk offset dan
sablon.</span></div>
<div align="justify" style="text-indent: 9px;">
<span style="font-size: x-small;">Pengertian film: adalah suatu lembar transparan
(plastik atau kertas kalkir) yang berisikan gambar hasil print out dari
komputer ataupun gambar tangan, yang nantinya gambar tersebut akan kita
transfer ke media berikutnya dalam urutan proses cetak (misalnya screen
atau plat).</span></div>
<div align="justify" style="text-indent: 9px;">
<span style="font-size: x-small;">Nah, untuk teknik cetak offset, gambar yang telah
kita buat tinggal kita simpan dalam media penyimpanan data baik itu
disket, cd atau flash disk, kemudian kita bawa ke penyedia jasa output
film. Penyedia jasa output film inilah nantinya yang akan melakukan
output gambar yang kita buat tadi menjadi film yang siap untuk proses
pembuatan plat atau master.<br />
Tergantung dari pewarnaan gambar yang kita buat, film yang
dihasilkan merupakan hasil pemisahan warna per warna (separasi) yang
secara otomatis dilakukan oleh peralatan (mesin) output film.
Tanda-tanda register, <i>color calibration bar</i>dll, semua diatur oleh
mesin/peralatan output. Kecuali untuk cetakan satu warna dengan mesin
offset kecil dan menggunakan master (basah atau kering), film bisa
berupa hasil print out printer laser diatas kertas.</span></div>
<div align="justify" style="text-indent: 9px;">
<span style="font-size: x-small;">Sedangkan untuk film sablon, lebih sering kita harus
melakukan pemisahan warna per warna terlebih dulu, memberi tanda
register yang sama persis untuk setiap warna yang kita pisahkan sebelum
gambar kita output menjadi film. Kita tidak mesti harus membawa ke
penyedia jasa output film. Kita bisa output sendiri film tersebut
dengan printer yang dapat mencetak di atas lembar transparan dan
memiliki ketajaman yang tinggi (printer laser).</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Perbedaan utama antara film sablon dan film offset dapat kita sebutkan diantaranya adalah :</span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0; margin-top: 4px;">
<span style="font-size: x-small;">1. Tanda register yang untuk sablon biasanya harus kita buat sendiri, terutama untuk gambar dengan dua warna atau lebih.</span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0; margin-top: 4px;">
<span style="font-size: x-small;">2. Besarnya masukan (overprint) antara warna satu dan warna lainnya.</span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0; margin-top: 4px;">
<span style="font-size: x-small;">3. Teknik pemisahan warna untuk warna gradasi. <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0; margin-top: 4px;">
<span style="font-size: x-small;">4. Nilai raster (lpi) untuk gambar-gambar dengan gradasi warna ataupun separasi.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Ada baiknya kita pelajari satu per satu.</span>
</div>
<div align="left">
<b><span style="font-size: x-small;">1.</span></b>
<b><span style="font-size: x-small;">Tanda register</span></b></div>
<span style="font-size: x-small;">
</span><br />
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">Misalkan kita memiliki gambar logo sebuah hotel yang terdiri atas tiga warna seperti di bawah ini:</span>
</span></div>
<span style="font-size: x-small;">
</span>
<br />
<div align="center">
</div>
<span style="font-size: x-small;">
<a href="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/kblfive.gif"><img border="0" height="149" src="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/kblfive.gif?w=265&h=149" width="265" /></a>
<br />
</span><br />
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">Sebelum kita melakukan pemisahan
warna gambar tersebut, kita mesti memberikan tanda register. Biasanya
berupa garis tipis saling silang atau dengan tambahan lingkaran di
tengahnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan penyocokan gambar warna
per warna bila sudah berbentuk film, serta untuk pengaturan posisi film
di atas screen agar lebih mudah dan lebih tepat. Untuk proses <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>,
pencetakan dilakukan secara manual (dengan tangan). Penempatan screen
di atas meja sangat menentukan ketepatan gambar hasil cetakan.
Pengaturan posisi gambar di atas screen juga menentukan pengaturan
screen di atas meja. Penempatan posisi gambar di atas screen yang
tidak sama antara warna satu dengan warna lainnya akan menyulitkan
operator cetak, bahkan dapat membuat hasil cetakan yang tidak pas
(berbayang, tidak “pasti”).</span></span></div>
<span style="font-size: x-small;">
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Gambar di atas terdiri dari tiga
warna, yaitu kuning, orange dan biru. Setelah kita pisahkan warna per
warna, maka kita akan memiliki tiga gambar seperti berikut:</span>
</div>
<a href="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/pisahwarna.gif"><img border="0" height="172" src="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/pisahwarna.gif?w=375&h=172" width="375" /></a>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Gambar yang lebih di atas merupakan
hasil pemisahan dari tiga warna gambar, yaitu kuning (gambar bintang),
orange (dasar dan tulisan “five star hotel”) serta biru (logo tengah).
Untuk menjadi film, semua gambar harus berwarna hitam. Sehingga
gambar-gambar tersebut akan menjadi seperti gambar yang berada di
barisan bawah. Perhatikan bahwa tiap gambar dengan tanda register
merupakan kumpulan objek-objek dengan warna yang sama. Apabila di atas
warna tersebut terdapat warna lain (di atas dasar orange ada bintang
dengan warna kuning), maka warna lainnya di buat menjadi putih.</span>
</div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Langkahnya adalah pertama kita
melakukan duplikasi gambar besertat tanda registernya sesuai dengan
jumlah warna dalam gambar tersebut. Misalnya gambar memiliki tiga warna,
maka setidaknya kita melakukan duplikasi menjadi tiga gambar yang sama.
Kemudian pada setiap gambar kita hanya mengambil objek-objek dengan
warna yang sama saja. Objek dengan warna lain kita hapus atau kita
beri warna putih seperti pada contoh di atas tadi.</span>
</div>
<div align="left">
<b><span style="font-size: x-small;">2.</span></b><span style="font-size: x-small;">
<b><span style="font-size: x-small;">Besarnya Masukan (Overprint)</span></b><span style="font-size: x-small;">
</span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">Pencetakan
dengan sablon adalah pencetakan manual dengan menggunakan screen.
Namanya juga pencetakan manual, pastilah memiliki tingkat ketelitian
dan ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan mesin.
Karena itu, penempatan warna satu dengan warna lainnya tidak bisa
setepat dengan menggunakan mesin. Ambil contoh gambar kita tadi.
Dengan teknik sablon, gambar tadi akan mengalami tiga kali proses cetak:
yaitu pertama dicetak warna kuning (gambar bintang), kemudian warna
orange (tulisan dan dasar), lalu terakhir warna biru (logo). Urutan
cetak dimulai dengan warna yang paling muda, diikuti oleh warna yang
lebih tua dst.</span>
</span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">Karena
memiliki tingkat ketepatan yang lebih rendah dari pencetakan dengan
mesin, hasil cetakan dengan sablon lebih sering mengalami apa yang
disebut dengan <i>misregister</i> atau warna meleset (lihat gambar di bawah). </span>
</span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">
<a href="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/misreg.gif"><img border="0" height="239" src="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/misreg.gif?w=211&h=239" width="211" /></a>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Untuk mengatasi hal tersebut, film
untuk sablon biasanya diberi nilai overprint (biasa disebut dengan
istilah “masukan”) yang lebih besar. Tergantung dengan besarnya gambar,
nilai tersebut tidak boleh lebih kecil dari 0,2 mm. Jika kita
memberikan nilai yang terlalu kecil, maka akan terjadi misregister atau
warna meleset pada saat pencetakan. Sebaliknya, nilai masukan yang
terlalu besar juga akan menghasilkan cetakan yang seperti memiliki warna
lain di luar warna yang kita gunakan.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Pengaturan pemberian masukan untuk
film sablon adalah: untuk gambar dengan warna yang lebih muda, gambar
tersebut kita perbesar sedikit dengan perintah contour (+ 0,2 mm)
ataukah dengan memberikan outline (+0,4 mm). Jadi untuk contoh gambar
kita, gambar setiap bintang kita perbesar dengan contour ke arah luar
sebesar 0,2mm atau dengan memberikannya outline sebesar 0,4 mm. </span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Sedangkan untuk warna yang lebih tua kita buat tetap seperti adanya. </span>
</div>
<div align="left">
<b><span style="font-size: x-small;">3.</span></b>
<b><span style="font-size: x-small;">Pemisahan Warna Untuk Warna Gradasi</span></b>
</div>
<br />
<a href="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/gradasi.gif"><img border="0" height="113" src="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/gradasi.gif?w=324&h=113" width="324" /></a>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Film gradasi warna untuk sablon
biasanya terdiri atas warna blok dan warna gradasi dengan titik awal
warna putih. Misalnya kita punya gambar dua warna gradasi dari kuning ke
merah. Film untuk sablon yang kita buat akan terdiri dari satu film
blok (mewakili warna kuning) dan satu film yang merupakan hasil
penukaran warna merah dengan hitam dan kuning dengan putih.( lihat
gambar). Warna kuning kita buat menjadi satu warna blok (full hitam),
karena kuning lebih “muda” dari merah.</span>
</div>
<div align="center">
<a href="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/filmgrad.gif"><img border="0" height="159" src="http://kambinglaut.files.wordpress.com/2007/08/filmgrad.gif?w=158&h=159" width="158" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><b>4.</b>
<b><span style="font-size: x-small;">Nilai Raster (Untuk Gradasi Warna atau Separasi)</span></b><span style="font-size: x-small;">
<br />
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Screen yang digunakan dalam teknik
cetak sablon memiliki ukuran-ukuran yang menunjukkan tingkat kerapatan
mesh yang digunakan. Ini dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa
besar “lubang-lubang” yang dapat ditembus oleh tinta sablon. Makin
besar angka mesh screen, makin kecil lubang-lubang itu. Begitu
sebaliknya. Perbedaan jenis tinta yang kita gunakan dalam pencetakan
akan menentukan nilai mesh screen yang kita pakai. Untuk jenis tinta
plastisol atau <i>oil ink</i> misalnya, kita bisa menggunakan screen
dengan nilai mesh 130 – 150. Tetapi nilai mesh tersebut tidak bisa
kita pakai untuk jenis tinta rubber atau glitter. Tintanya tidak akan
tembus. Untuk jenis rubber biasanya digunakan screen dengan mesh 110
atau kurang.</span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;">Sebelum kita membuat film untuk warna
gradasi atau separasi, sebaiknya kita mengetahui dulu jenis tinta apa
yang akan digunakan dalam mencetak. Ini nanti untuk menentukan seberapa
besar nilai LPI yang kita tetapkan pada saat output film. Untuk film
sablon, nilai LPI yang digunakan biasanya tidak akan lebih besar dari
60. Itu bisa digunakan untuk jenis tinta <i>water base (pigmen), oil ink,</i>
ataupun plastisol. Sedangkan untuk jenis tinta rubber, nilainya harus
lebih rendah dari itu. Biasanya maksimum digunakan 50 lpi, lebih
sering digunakan nilai 30 – 35 lpi.</span></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<a href="http://kambinglaut.wordpress.com/coreldrawx3/sablonn/" rel="nofollow"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><b>source : </b></span> </span></a></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.kaoskaos.com/">www.kaoskaos.com</a> produsen <a href="http://kaoskaos.com/sablon-kaos.html">kaos sablon berkualitas</a></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon<span style="font-size: x-small;">, <span style="font-size: x-small;"></span></span></a></span></span></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"> </span> </span><br />
<br />
<br />
link : <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok</a> <br />
<span style="font-size: x-small;"> </span>
</div>
</span></span></span></span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-79676003834936769482013-02-08T08:23:00.002-08:002013-03-19T02:52:35.350-07:00Sablon Kaos Separasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
</h2>
<br />
Separasi
adalah membuat suatu gambar utuh (full color) menjadi terpisah-pisah
sesuai dengan warna-warna penyusunnya, karena prinsip kerja alat
pencetak gambar adalah mencetak berdasarkan warna per warna.<br />
<div align="justify">
<br />
Nah, disinilah pentingnya film separasi, bagaimana
kita memisahkan dan mengelompokkan warna-warna penyusun gambar dengan
tepat sehingga hasil pencetakannya dapat sama atau minimal mendekati
sama dengan gambar aslinya.</div>
<div align="justify">
<br />
Proses cetak separasi umumnya menggunakan warna-warna proses (<i>prosess color</i>), yaitu <span style="color: cyan;"><i>cyan (C)</i></span>, <span style="color: magenta;"><i>magenta</i> (M)</span>, <span style="color: yellow;"><i>yellow</i> (Y)</span>, dan <i>Black</i>
(K) sehingga biasa disebut dengan warna CMYK. Dari perpaduan
(kombinasi, percampuran) keempat warna tersebutlah sebenarnya dapat
dihasilkan berbagai wacam warna yang menyusun suatu <i>image</i>. Misalnya untuk menghasilkan warna merah dilakukan dengan memadukan warna <i>yellow</i> dan <i>magenta</i>.</div>
<div align="justify">
<br />
Perbandingan persentase antara <i>yellow</i> dan <i>magenta</i>
atau dengan tambahan warna lain akan menentukan warna merah seperti apa
yang dihasilkan. Misal 100% magenta dipadukan dengan 100% yellow
(perbandingan 1:1) akan menghasilkan warna <span style="color: red;">red</span> (merah). Sedangkan perpaduan 60% magenta dan 100% yellow (perbandingan 3:5) akan menghasilkan warna <span style="color: #ff9900;">orange</span>. Atau perpaduan antara 20% magenta, 20% yellow dan 60% black (perbandingan 1:1:3) akan menghasilkan warna <span style="color: #612000;">dark brown</span>.
dst. Warna-warna lain yang tidak bisa dihasilkan dari perpaduan warna
CMYK (misalnya biru/merah/kuning/cokelat/emas/dsb tertentu) akan dicetak
menggunakan <i>warna khusus</i> (biasanya warna panthone). Meskipun
ada juga proses cetak yang warna dasarnya bukan CMYK, tetapi menggunakan
enam warna dasar (hexachrome) yang terdiri atas <i>hexachrome yellow</i>, orange, magenta, cyan, green, dan black. Tetapi umumnya yang digunakan adalah warna CMYK.</div>
<div align="justify">
<br />
Jika kita buka printer warna kita, kita akan menemukan <i>cartridge</i>
pada printer tersebut akan terdiri dari sekat-sekat warna yang berisi
warna-warna cyan, magenta, yellow dan satu tambahan lagi warna black.
Ini berarti setiap kali kita mencetak foto warna kita pada selembar
kertas, kita telah melakukan proses cetak separasi. Hanya saja, kita
tidak perlu melakukan pemisahan warna terlebih dahulu, karena komputer
telah melakukan pemisahan warna secara otomatis dan mengirimkannya
kepada printer, sehingga printer bisa “tahu” warna cyan misalnya harus
dicetak di posisi sebelah mana saja. Begitu pula pada proses cetak
dengan menggunakan mesin cetak ataupun sablon, gambar dicetak dengan
“menempatkan” warna-warna tertentu pada titik-titik bidang tertentu,
yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang diinginkan
(misalnya foto kita). Tentu saja kita (melalui bantuan komputer) yang
memisahkan penempatan warna-warna tersebut (dalam bentuk film, yang
kemudian dibuat plat atau screen).</div>
<div align="justify">
<br />
Bagaimana gambar foto kita, misalnya, ingin kita cetak pada <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> melalui cara <a href="http://kaoskaos.com/">sablon</a>? <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> / <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a></div>
<div align="justify">
Sekarang ini ada sistem sablon yang dikenal dengan istilah <i>sablon digital</i>.
Gambar (foto) yang ada di komputer dengan menggunakan printer dan
tinta khusus dicetak di atas kertas khusus (mirip kertas hvs biasa)
dengan sistem mirror (gambar di flip – sisi kiri ada di kanan). Hasil
cetakan di atas kertas ini kemudian ditempelkan di atas bahan kaos pada
posisi yang diinginkan, lalu dipress dengan mesin <i>hot press</i> (bisa
juga disetrika dengan tekanan, tapi mungkin hasilnya kurang memuaskan)
dan kertasnya dilepaskan. Maka gambar yang tadinya ada di atas kertas
akan berpindah (ditransfer) ke atas kaos sablon kita. Itulah sebabnya cara ini
dikenal juga dengan istilah <i>transfer print</i> (<i>direct print</i> digunakan untuk pencetakan langsung di atas bahan).</div>
<div align="justify">
<br />
Keunggulan teknik transfer print adalah proses cetak
separasi dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih presisi dalam hal
kesamaan warna-warna dengan aslinya, serta lebih praktis dalam
pengerjaannya. Kelemahannya adalah sistem ini membutuhkan peralatan dan
bahan-bahan khusus yang harganya lebih mahal, serta hasil cetakan yang
tipis-tipis saja. Kertas yang digunakan hanya bisa dipakai untuk sekali
cetak. Disamping itu, teknik ini hanya bagus diterapkan pada bahan-bahan
tertentu dengan warna dasar putih.</div>
<div align="justify">
<br />
Ada juga <i>transfer print</i> yang digabungkan
dengan teknik sablon. Gambar yang akan ditransfer ke atas bahan adalah
hasil cetakan sablon di atas kertas stiker khusus dengan tinta khusus
stiker. Teknik sablonnya sama saja dengan sablon yang lain, hanya saja
film yang diafdruk di atas screen di-<i>mirror</i> (di flip horizontal —
kiri di kanan), dan urutan pencetakan warnanya dibalik (warna
background/warna yang lebih tua dicetak terlebih dahulu) di atas stiker.
Setelah semua warna dicetak di atas stiker, kemudian terakhir dicetak
lem stiker yang film-nya adalah dibuat mengikuti bentuk gambar secara
keseluruhan (biasanya dilebihkan sepersekian mili sekeliling gambar).
Baru setelah hasil cetakan di atas stiker tersebut kering, stiker
diletakkan diatas bahan kemudian dipress dengan dengan <i>heat rolling press</i> atau <i>hot press</i>, dan stiker dilepaskan perlahan-lahan.</div>
<div align="justify">
<br />
Keunggulan <i>transfer print</i> sablon stiker ini
dibanding transfer print dengan printer adalah dapat menghasilkan
cetakan yang lebih tebal atau cetakan timbul dan tetap bagus untuk semua
warna bahan. Kelemahannya pada proses cetak yang lebih rumit dan,
karena menggunakan teknik cetak <a href="http://kaoskaos.com/">sablon</a>, untuk cetak separasi jauh lebih
sulit untuk mendapatkan warna hasil cetakan yang <i>pas</i>.</div>
<div align="justify">
Bagaimana dengan <a href="http://kaoskaos.com/">sablon <i>konvensional</i> </a>untuk mencetak separasi?</div>
<div align="justify">
<br />
<a href="http://kaoskaos.com/">Sablon</a> <i>konvensional</i> (manual) tetap bisa
mencetak separasi. Hanya saja ini membutuhkan meja khusus jika ingin
mendapatkan hasil yang bagus.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Ini memungkinkan penempatan posisi tiap screen akan
sama untuk semua bahan (lebih baik kalau bahan yang masih berbentuk
potongan — bukan baju/<a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> jadi), sehingga hasil yang didapat sama untuk
tiap bahan.</div>
<div align="justify">
<br />
Meski begitu, pengaturan posisi screen awal pada pencetakan sablon <i>direct print</i> untuk separasi sangat menentukan hasil yang didapat.</div>
<div align="justify">
<br />
<br />
<br />
<br />
link : <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok </a> </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-12953104605679591242013-02-05T08:07:00.002-08:002013-09-25T09:30:21.389-07:00Mengenal Jenis Tinta Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="set-postheader">
Jenis Cat <a href="http://kaoskaos.com/">Sablon Kaos</a></h1>
<div class="set-postheadericons set-metadata-icons">
<span class="set-postdateicon"><span class="date"></span><span class="entry-date" title="14:40"></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="tinta sablon kaos" class="alignright size-full wp-image-324" height="225" src="http://kaoskaos.com/wp-content/uploads/2012/08/tintasablon.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="jenis tinta sablon kaos" width="300" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html">Jenis Cat Sablon Kaos</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
</div>
Dalam<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon kaos</a>. Tinta s ada dua jenis, yaitu tinta yang berbasis air
atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase atau yang sering disebut dengan istilah plastisol.<br />
<br />
JENIS CAT WATERBASE:<br />
<br />
CAT RUBBER:<br />
Tinta ini digunakan khusus untuk <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> diatas <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> gelap. Sebab tinta
ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> dengan baik.
Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri
difungsingkan sebagai penutup warna <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> sebelum penyablonan warna-warna
diatasnya.<br />
<br />
Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua
fungsi kegunaan untuk <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>. <br />
Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa
juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua
adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua.
Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta
rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.<br />
<br />
CAT TRANSPARAN:<br />
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai
pelapisan hasil <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, sehingga hasil<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon</a> lebih cemerlang atau
mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang
transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras.
Tinta ini baik sekali untuk teknik <a href="http://kaoskaos.com/">penyablonan kaos </a>separasi empat warna
dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan <a href="http://kaoskaos.com/">kaos yang akan di sablon</a>.<br />
<br />
CAT EXTENDER:<br />
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan
putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah
menyatu/menyerap pada bahan<a href="http://kaoskaos.com/"> kaos sablon</a>.<br />
<br />
CAT SUPER WHITE:<br />
Tinta ini tidak hampir sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis
yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender
yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas
dasar <a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon</a> berwarna gelap. Kelemahan dari tinta jenis ini adalah tidak
dapat menutup dengan rapat permukaan kaos walau telah dilakukan
<a href="http://kaoskaos.com/">penyablonan ke kaos</a> berkali-kali.<br />
<br />
CAT PUFF/TIMBUL:<br />
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun
plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta
ini mengembang dengan efek timbul.<br />
<br />
CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:<br />
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan
peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat
kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk
dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat
celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing
dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini
memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk
menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt / <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a>
yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta
ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.<br />
<br />
<b>JENIS CAT PLASTISOL:</b><br />
<br />
CAT ALL PURPOSE:<br />
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta
waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> berwarna putih
atau terang.<br />
<br />
CAT HIGH OPACITY:<br />
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja
tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> jika
dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk
teknik high density.<br />
<br />
CAT ATHLETIC PLASTISOL:<br />
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk <a href="http://kaoskaos.com/">penyablonan</a> diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif
berlubang-lubang.<br />
<br />
JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:<br />
CORK BASE:<br />
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density
yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki
kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk
penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan
Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean,
bleach atau disetrika.<br />
<br />
SHIMMER GOLD & BASE:<br />
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna
seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini
sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot
peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan
rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau
lycra.<br />
<br />
YELLOW SPARKLE:<br />
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta
memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus
mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat
bubuk ini.<br />
<br />
HIGH DENSITY CLEAR:<br />
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek <a href="http://kaoskaos.com/">sablon</a> yang mengkilap dan terkesan basah.<br />
<br />
WILFLEX LUNA CLEAR:<br />
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.<br />
<br />
FOIL TRANSFER:<br />
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver
dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media
tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.<br />
<br />
FLOCK:<br />
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat
dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem
khusus sebagai media perekatnya.<br />
<br />
SUGAR PRINTING:<br />
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.<br />
<br />
GLOW IN THE DARK:<br />
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.<br />
<br />
REFLECTIVE POWDER:<br />
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.<br />
<br />
NATURAL SUADE:<br />
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.<br />
<br />
DISCHARGE AGENT:<br />
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain,
sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang
dischargeable.<br />
<br />
DISTRESSED atau VINTAGE:<br />
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.<br />
<br />
SHATTER BASE:<br />
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan
agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash
curing.<br />
<br />
ROCK BASE:<br />
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.<br />
<br />
SUBLIMATION TRANSFER:<br />
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke
<a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a> menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam
menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.<br />
<br />
HOT PEEL:<br />
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.<br />
<br />
COLD PEEL:<br />
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan.
Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan
menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan
diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold
peel menggunakan tinta plastisol.<br />
<br />
RHINESTONES HEAT PRESS:<br />
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam <a href="http://kaoskaos.com/">garmen</a>, mempunyai beragam
nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats,
rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan
memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius
selama 10 detik.<br />
<br />
HIGH FREQUENCY WELDING:<br />
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.<br />
<br />
EMBOSS PRINT:<br />
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.<br />
<br />
Demikian macam macam tinta / cat<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon kaos</a>.<br />
<br />
Semoga bermanfaat..<br />
<br />
sumber : <a href="http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html">http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html </a><br />
<br />
<iframe src="//www.facebook.com/plugins/likebox.php?href=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fstt10nopember&width=292&height=62&show_faces=false&colorscheme=light&stream=false&show_border=false&header=true" scrolling="no" frameborder="0" style="border:none; overflow:hidden; width:292px; height:62px;" allowTransparency="true"></iframe>
<br />
<br />
<br />
link : <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok</a> <br />
<a href="http://kaoskaos.com/">kaos sablon </a></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4217877090545585744.post-15450319036421136622013-02-04T09:31:00.001-08:002013-03-19T02:50:01.989-07:00Rakel Sablon Kaos<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
Rakel <a href="http://kaoskaos.com/">Sablon Kaos</a> (squeeqee)</h1>
Rakel berguna untuk menekan tinta dari kain screen (saring) ke atas kertas atau bahan lain yang akan di<a href="http://kaoskaos.com/">sablon ke kaos</a>. Biasanya terbuat dari karet atau plastik sintetik. Pada bahan yang lunak dan tumpul biasanya mengalirkan lebih banyak tinta pada media <a href="http://kaoskaos.com/">kaos</a>.<br />
<br />
Sedangkan bahan yang keras dan tajam mengalirkan lebih sedikit tinta, sehingga mempercepat pengeringan.<br />
<br />
<div>
<b>Rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a></b><a href="http://kaoskaos.com/"> </a>adalah pasangan setia dari sreen
<a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a>, peralatan <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> yang satu ini merupakan salah satu alat bantu <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> yang fungsi utamanya adalah untuk menerapkan atau menggesut dan
menurunkan tinta ke media<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon kaos</a> melalui screen<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon kaos</a>.
Rakel ini pada umumnya di buat dari jenis bahan sintetik. Bahan
sintetik yang umum dipakai untuk pembuatan rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> antara lain
adalah Polyrethane atau Polyviyl. Kelebihan dari bahan Polyurethane ini
adalah cukup kuat dan sangat tahan terhadap kelembaban udara sehingga
rakel akan menjadi lebih awet.<br />
<br />
Selanjutnya akan coba kita bahas bersama tentang jenis rakel yang
banyak dijual dipasaran beserta dengan fungsi dan kebunaannya. Pertama
yang sering kita temui adalah jenis rakel lunak. Rakel lunak ini adalah
salah satu jenis dari rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> yang dipergunakan untuk proses<a href="http://kaoskaos.com/"> sablon</a><a href="http://kaoskaos.com/"> kaos </a>yang memerlukan banyak tinta. Yang kedua adalah rakel keras, rakel ini
sering digunakan untuk jenis sablonan yang memerlukan detail yang halus
dan presisi.<br />
<br />
Selain dari sifatnya kita juga bisa menemukan perbedaan rakel yang
dijual dipasaran dari bentuk penampang yang digunakan untuk menggesut
tinta pada screen. Bentuk ujung rakel ini ada beberapa macam, seperti
rakel tumpul yaitu rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> yang penampangnya datar. Ada juga rakel
setengah bulat dimana penampangnya berbentuk setengah lingkaran.
Kemudian ada juga rakel lancip, sesuai dengan sebutannya rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos</a> ini mempunyai penampang yang lancip. Ada juga rakel lancip ujung datar
dimana bentukannya adalah seperti rakel lancip yang kita sebutkan
sebelumnya teteapi pada permukaan utamanya rata atau lurus. Kemudian
rakel miring dimana salah stu sisi rakel lurus dan sisi lainnya ada
kemiringan. Dan yang terakhir adalah rakel kotak, rakel ini benar –
benar kotak persegi panjang utuh tanpa ada sisi kemiringan dibagian
samping luarnya.<br />
<br />
Bagaimana cara membeli dan memilih rakel, cara pengecekan rakel
sablon kaos yang paling sederhana adalah dengan melihat sisi tajam dari rakel
sablon kaos itu sendiri. Rakel haruslah lurus dan tidak boleh bengkoing.
Pilihlah tangkai kayu yang baik atau anda bisa sekalian beli tangkai
yang aluminium agar lebih tahan lama dan awet.<br />
<br />
Demikian pembahasan
tentang rakel <a href="http://kaoskaos.com/">sablon kaos </a>ini coba kami sajikan semoga membantu.<br />
<br />
<br />
<br />
link : <a href="http://gilinanggu.com/">lombok indonesia</a>, <a href="http://gilinanggu.com/">bali lombok</a> <br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1